GAS POL! Surabaya Siap Luncurkan Jalur Baru di Tambang Boyo, Solusi Cepat Atasi Kemacetan Mulai Bulan Depan!

Pembangunan Jalan Baru di Tambang Boyo Memasuki Tahap Akhir

Pembangunan jalan baru di kawasan Tambang Boyo sisi barat kini memasuki tahap akhir. Proses pengaspalan telah selesai pekan lalu, dan kini fokus pekerjaan beralih ke pemasangan rambu lalu lintas, marka jalan, serta lampu penerangan. Pemerintah Kota Surabaya berharap ruas jalan baru ini dapat segera difungsikan mulai bulan depan.

Kehadiran jalan alternatif ini diharapkan mampu memperlancar arus kendaraan dan menjadi solusi mengurangi kemacetan yang selama ini dikeluhkan warga sekitar. Kepala Bidang Jalan dan Jembatan DSDABM Surabaya, Adi Gunita, menegaskan bahwa jalan tersebut tidak akan langsung dibuka sebelum semua rekayasa lalu lintas rampung.

“Setelah terpasang semua, akan dilanjutkan ke rekayasa lalu lintas sebelum dibuka untuk umum,” jelasnya. Hal ini bertujuan untuk memastikan keselamatan dan kelancaran lalu lintas setelah jalan resmi digunakan.

Selain itu, Pemkot Surabaya juga telah menyiapkan rencana besar lain. Pada tahun 2026–2027, jalan ini akan diperlebar hingga kawasan Petojo dekat RS Husada Utama. Estimasi anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp10 miliar. Rencana perluasan ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk meningkatkan infrastruktur transportasi di wilayah tersebut.

Dukungan penuh juga datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya. Menurut Kepala Bidang Lalu Lintas, Beta Ramadhani, pihaknya tengah mempercepat pemasangan rambu, marka jalan, hingga traffic light.

“Kami targetkan pekan ini sudah rampung agar jalan segera bisa dimanfaatkan masyarakat,” ungkapnya. Dengan penyelesaian pemasangan fasilitas pendukung, jalan baru ini akan siap digunakan oleh warga sekitar.

Manfaat dan Harapan Masyarakat

Jalan baru di kawasan Tambang Boyo diharapkan memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat. Selain mempercepat arus lalu lintas, jalan ini juga akan membantu mengurangi beban lalu lintas di jalur utama yang sering mengalami kemacetan. Warga sekitar berharap dengan adanya jalan alternatif ini, perjalanan mereka menjadi lebih lancar dan efisien.

Selain itu, peningkatan infrastruktur juga diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut. Akses yang lebih baik dapat menarik investasi dan meningkatkan aktivitas bisnis di sekitar jalan baru.

Tantangan dan Persiapan

Meskipun proses pembangunan telah hampir selesai, masih ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah pengaturan lalu lintas agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat sekitar. Pemkot Surabaya bersama Dishub melakukan persiapan matang untuk memastikan lalu lintas tetap aman dan lancar setelah jalan resmi dibuka.

Selain itu, pengawasan terhadap kualitas konstruksi juga dilakukan secara ketat. Pemerintah berkomitmen untuk membangun infrastruktur yang tahan lama dan sesuai standar. Hal ini penting untuk memastikan bahwa jalan baru dapat bertahan dalam jangka panjang dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.

Tahun Depan: Perluasan Infrastruktur

Rencana perluasan jalan pada tahun 2026–2027 menunjukkan komitmen Pemkot Surabaya untuk terus mengembangkan infrastruktur transportasi. Dengan diperlebarnya jalan hingga kawasan Petojo, akses menuju rumah sakit dan pusat layanan kesehatan akan lebih mudah dan cepat. Hal ini sangat penting terutama dalam situasi darurat atau kebutuhan mendesak.

Selain itu, perluasan jalan juga diharapkan dapat mengurangi tekanan lalu lintas di area yang lebih padat. Dengan demikian, kualitas hidup warga sekitar akan meningkat karena akses transportasi yang lebih baik.

Kesimpulan

Dengan selesainya tahap awal pembangunan jalan baru di kawasan Tambang Boyo, warga Surabaya akan segera menikmati akses transportasi yang lebih lancar dan modern. Proses pemasangan fasilitas pendukung seperti rambu lalu lintas dan lampu penerangan sedang berlangsung dengan cepat. Dengan rencana strategis yang telah disiapkan, harapan besar diarahkan kepada peningkatan kualitas hidup masyarakat dan pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan.