Sangkulirang Berusaha Lepas dari Bayang-Bayang Sangatta, Siap Jadi Kabupaten Pesisir Mandiri Kaltim!

Potensi dan Harapan Sangkulirang untuk Menjadi Kabupaten Baru

Sangkulirang, yang terletak di ujung timur Kalimantan, memiliki wilayah yang luas dengan sumber daya alam yang kaya. Wilayah ini juga menyimpan potensi wisata karst kuno yang sangat bernilai. Namun, akses terhadap pelayanan publik masih terasa lamban karena pusat pemerintahan berada jauh di Sangatta. Hal ini memicu aspirasi masyarakat untuk berdiri sendiri sebagai kabupaten. Semangat baru dan dukungan nyata dari DPRD mulai menggerakkan langkah-langkah konkrit.

Diskusi tentang pemekaran kembali muncul, bukan hanya sekadar wacana saat tahun politik. Kali ini, aspirasi tersebut dibarengi dengan kerja nyata. DPRD Kalimantan Timur bersama Pemkab Kutai Timur menyuarakan harapan tersebut dengan lebih lantang. Forum Pengawal CDOB Sangkulirang juga aktif dalam menggalang data dan menyusun dokumen pendukung. Ini menunjukkan bahwa Sangkulirang tidak lagi hanya bermimpi, tetapi memberikan sinyal bahwa pusat harus mulai memperhatikan daerah ini secara serius.

Namun, di balik semangat tersebut, Sangkulirang masih menghadapi dua tantangan besar. Pertama adalah moratorium nasional yang belum dicabut dan membatasi pembentukan daerah otonomi baru. Kedua adalah syarat jumlah penduduk yang hingga kini belum sepenuhnya terpenuhi. Meski demikian, sejumlah tokoh lokal yakin bahwa data yang sedang diperbarui akan menunjukkan bahwa Sangkulirang layak diberi status administratif sendiri.

Jejak Sejarah dan Asa yang Terpendam

Sejak deklarasi Calon Daerah Otonom Baru (CDOB) pada Februari 2019, Sangkulirang tak pernah kehilangan api semangatnya. Dari tokoh adat, kepala desa, hingga akademisi lokal, semua percaya bahwa wilayah mereka memiliki potensi dan layak berdiri sejajar sebagai kabupaten mandiri. Pemekaran ini lahir dari kebutuhan, bukan ambisi politik semata. Pelayanan publik yang lambat akibat jarak jauh dari Sangatta menjadi alasan utama. Pemekaran bukan kemewahan, tapi hak untuk mendapatkan pelayanan yang adil dan cepat.

Kekuatan Komunitas yang Menjadi Mesin Aspirasi

Gerakan dari masyarakat bukan sekadar riuh di ruang-ruang diskusi. Forum Pengawal CDOB Sangkulirang menjadi motor penggerak yang mempertemukan tokoh masyarakat, BPD, kepala desa, akademisi, dan pemuda. Mereka aktif melakukan konsolidasi, menggalang dukungan, dan membawa aspirasi langsung ke DPRD Kutim. Perjuangan pemekaran ini terbukti bukan hanya agenda elit, tapi panggilan hati masyarakat akar rumput.

Infrastruktur Menentukan Siap atau Tidaknya

Pembangunan infrastruktur menjadi isu sentral. Anggota DPRD Kutim, Ahkhmad Sulaeman, menegaskan bahwa kabupaten baru tidak boleh menjadi beban jika konektivitas jalan dan fasilitas dasar belum siap. Wilayah Sangkulirang dan sekitarnya memang sangat luas, namun jaringan jalan antar kecamatan masih harus diperkuat agar pelayanan pemerintahan benar-benar efektif saat pemekaran nanti dijalankan.

Potensi Ekonomi dan Alam yang Tak Terbantahkan

Sangkulirang bukan wilayah biasa. Ia memiliki pelabuhan strategis Maloy, kawasan industri semen, tambang batubara, kebun kelapa sawit dan karet yang luas, serta hasil laut yang melimpah. Dalam konteks ekonomi, Sangkulirang lebih dari cukup untuk menopang dirinya sendiri. Tak hanya itu, figur-figur nasional juga lahir dari kawasan ini. Semua ini menjadi bekal kuat bahwa Sangkulirang secara objektif mampu berdiri sebagai kabupaten mandiri.

Wisata Budaya yang Siap Menyambut Dunia

Lebih dari sekadar ekonomi, Sangkulirang menyimpan warisan budaya yang luar biasa. Kawasan karstnya menyimpan gua-gua purba dengan lukisan prasejarah yang sudah dikenal dalam riset internasional. Potensi wisata budaya dan alam ini belum tergarap maksimal karena terbatasnya fokus pembangunan. Jika dimekarkan, Sangkulirang berpeluang menjadi pusat riset, ekowisata, dan destinasi sejarah yang bisa bersaing di kancah global.

Urusan Administrasi dan Politik yang Mulai Disusun

Tantangan administrasi masih mengintai. Syarat jumlah penduduk masih menjadi pekerjaan rumah, meskipun para tokoh optimistis bahwa data terbaru akan menunjukkan angka yang mendekati atau bahkan melampaui ambang batas. Di sisi politik, DPRD dan Pemkab Kutai Timur tengah menyusun ulang dokumen teknis untuk memperkuat pengajuan ke pemerintah pusat. Sementara itu, masyarakat terus mendorong agar moratorium DOB segera dievaluasi.

Babak Baru dalam Peta Geopolitik Kalimantan

Gagasan pembentukan Provinsi Kutai yang belakangan kembali mencuat memberi warna baru dalam narasi pemekaran ini. Jika provinsi baru terbentuk, Sangkulirang sangat mungkin menjadi simpul penting dalam konfigurasi administratif baru. Dalam konteks ini, pemekaran bukan sekadar peristiwa lokal, tapi bagian dari pergeseran besar dalam tata kelola Kalimantan Timur yang lebih efisien dan dekat dengan rakyat.

Kisah Sangkulirang bukan sekadar soal menjadi kabupaten baru. Ini tentang keinginan tulus untuk mendapat pelayanan yang adil, membangun ekonomi lokal dari dalam, dan membuka jalan bagi generasi berikutnya agar bisa tumbuh dalam wilayah yang teratur dan mandiri. Dengan modal sumber daya yang kaya, semangat masyarakat yang menyala, dan dukungan politik yang mulai konkret, pemekaran Sangkulirang bukan lagi sekadar wacana. Ia adalah keniscayaan yang hanya tinggal menunggu momentum untuk menjadi kenyataan dalam peta kemajuan Kalimantan Timur.