
BPBD Mojokerto Alokasikan Rp135 Juta untuk Pasokan Air Bersih di Tiga Desa Kering
Bantuan Air Bersih Diberikan ke Tiga Desa di Mojokerto
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto telah menyalurkan bantuan air bersih kepada tiga desa yang terdampak oleh kondisi kekeringan. Pengiriman air dilakukan mulai tanggal 29 Juli hingga 1 September 2025, sebagai upaya mengantisipasi krisis air yang dialami masyarakat setempat.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Mojokerto, Abdul Khakim, menjelaskan bahwa tiga desa yang terkena dampak kekeringan berada di dua kecamatan berbeda. Di Kecamatan Ngoro, terdapat Desa Kunjorowesi dan Desa Manduro Manggung Gajah. Sementara itu, di Kecamatan Trawas, wilayah yang terdampak adalah Desa Duyung.
“Di Kabupaten Mojokerto, ada tiga wilayah yang rawan kekeringan, yaitu Desa Kunjorowesi, Desa Manduro di Kecamatan Ngoro, serta Desa Duyung di Kecamatan Trawas. Droping air kami lakukan sejak 29 Juli hingga 1 September sesuai dengan situasi di lapangan,” jelas Abdul Khakim pada Rabu (20/8/2025).
Kekeringan yang terjadi di wilayah tersebut menyebabkan ribuan warga kesulitan dalam memperoleh air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. BPBD mencatat peningkatan laporan krisis air sejak musim kemarau memasuki puncaknya tahun ini.
Bantuan dari BPBD Mojokerto
Untuk mendukung pengiriman air, BPBD Mojokerto mengalokasikan anggaran dari APBD 2025 sebesar Rp135 juta. Dana tersebut digunakan untuk mendistribusikan sekitar 300 tangki air, dengan biaya per tangki sebesar Rp150 ribu yang disediakan oleh PDAM setempat.
“Anggaran APBD tahun 2025 kita siapkan sebesar Rp135 juta untuk kebutuhan droping air. Total ada 300 tangki yang akan disalurkan dengan harga per tangki Rp150 ribu dari PDAM,” tambah Khakim.
Selain itu, Khakim menambahkan bahwa BPBD terus berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa setempat agar distribusi air dapat berjalan lancar. Lokasi penampungan air juga telah disiapkan agar masyarakat lebih mudah mengakses bantuan tersebut.
BPBD Mojokerto berharap bantuan ini dapat mencukupi kebutuhan air bersih warga hingga musim penghujan tiba. “Kami terus memantau situasi di lapangan. Jika masih ada kebutuhan tambahan, tentu akan kami upayakan,” pungkas Khakim.
Leave a Comment